Gandeng PolGov UGM, Ademos Gelar FGD Riset Konsumsi Media dan Ansos
blokBojonegoro.com – Untuk memahami masalah praktik partisipasi dan transparansi dalam tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Bojonegoro, diperlukan upaya untuk memetakan bagaimana konsumsi informasi masyarakat, dan penggunaan media, berikut pola wacana yang berkembang dalam masyarakat Bojonegoro.
Hal ini menjadi salah satu landasan Ademos yang pada hari ini menggandeng Politics and Government (PolGov) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menggelar FGD Riset Konsumsi Media dan Analisis Diskursus-Jaringan Sosial di Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang digelar di kawasan Hotel Eastern Bokonegoro ini, melibatkan segenap pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang dihadiri oleh dinas dan instansi lintas lini. Mulai dari Kepala Desa area Ring-1 Migas di Kecamatan Gayam dan Kalitidu, hingga unsur tokoh organisasi masyarakat.
“Ini merupakan rangkaian dari rentetan bagaiaman kita melakukan kolaborasi research dengan PolGov UGM terkait riset konsumsi media dan Analisis Diskursus-Jaringan Sosial di Kabupaten Bojonegoro,” buka Ketua Ademos, Mohammad Khudori kepada blokBojonegoro.com, Senin (12/9/2022).
Pihaknya menjelaskan, ada 3 tahapan yang dilakukan dengan mengkombinasikan tiga metode. Pertama, analisis media dan media sosial melalui big data analysis untuk memetakan diskursus dan jaringan sosial terkait industri migas di Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan metode analisis big data. Metode ini dilakukan pada bulan Agustus 2022.
Kedua, riset akan menggali data melalui penyelenggaraan Diskusi Kelompok Terfokus atau FGD sebagai salah satu metode untuk menjaring pandangan tentang bagaimana pemangku kepentingan mendapatkan informasi dan menyalurkan gagasan serta hal-hal apa yang diperbincangkan masyarakat tentang tata kelola migas.
Dan selanjutnya, survei tentang persepsi pelaku kebijakan di Kabupaten Bojonegoro terkait produksi dan konsumsi informasi masyarakat terkait tata kelola migas.
“Tujuannya untuk mengetahui terkait goals media yang paling efektif, memahami saluran intormasi dan media yang selama ini digunakan oleh para pemangku kepentingan
untuk menyampaikan pandangan-pandangannya, serta bagaimana media ini dilakukan dan dapat feedback,” tandasnya.
Adapun sejumlah kunci bahasan dari FGD, yakni bagaimana pemangku kepentingan mendapatkan informasi tentang tata kelola industri migas di Bojonegoro, kemudian media-media apa yang dipakai untuk mendapatkan
informasi tersebut, dan bagaimana para pemangku kepentingan menyalurkan pendapat dan aspirasi tentang industri migas. [feb/lis]
Tautan Berita Lain